Minggu, 29 Desember 2013

Rusaknya Jiwa Generasi Muda Bangsa Karena Penyalahgunaan Narkoba


Oleh Eri Yuliastuti
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
eriyulia@gmail.com

Abstract

Tujuan dari penulisan ini adalah agar kita mengetahui apakah narkoba itu? Jenis narkoba apa saja? Apa saja dampak dari penggunaan narkoba? Faktor apa yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar? Dan bagaimana tanda-tanda para pelajar yang menggunakan narkoba? Serta penyelesaiannya.Pada zaman sekarang ini, peredaran narkoba dan jaringan pengedar narkoba semakin luas dan sulit dikendalikan. Salah satu yang melatarbelakangi seseorang mengedarkan narkoba yaitu karena himpitan ekonomi yang semakin mendesak. Sasaran yang paling mudah untuk dicapai pengedar yaitu kalangan pelajar, karena sifat dari pelajar itu sendiri mudah dipengaruhi.Penyebaran narkoba biasanya dilakukan di diskotik, tempat perkumpulan, sekolah, dan sebagainya.Narkoba yaitu singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Narkoba jika di konsumsi akan membuat penggunanya kecanduan, selain itu sangat membahayakan bagi kesehatan, karena akan mempengaruhi dan merusak sistem yang bekerja di dalam tubuh.Banyak faktor yang menyebabkan para remaja menggunakan narkoba, salah satunya yaitu ingin melampiaskan dirinya, karena apa yang sedang ia hadapi yang mungkin ia merasa menggunakan narkoba akan menyelesaikan masalahnya, yang padahal itu justru merusak dirinya sendiri. Akibat yangpaling membahayakan dan paling beresiko adalah kematian, yang kematian itu hanyalah hal yang sia-sia.Jadi sebaiknya bukan hanya pemerintah, tetapi juga peran serta dari orang tua dan masyarakat untuk ikut andil dalam penanggulangan narkoba. Selain itu penyuluhan-penyuluhan tentang narkoba bagi para pelajar juga penting agar para pelajar tidak mudah tergiur dengan narkoba. Tetapi yang terutama yaitu pengajaran agama di keluarga sejak dini, agar iman mereka kuat dan dapat mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang seharusnya dijauhi.

Kata Kunci: narkoba, pelajar, pecandu narkoba, penyalahgunaan narkoba, bahaya narkoba

1. Pendahuluan

Di era globalisasi sekarang ini, semakin marak peredaran narkobayang semakin luas dan tidak terkendali. Hingga saat sekarang ini, peredaran dan keberadaan narkoba sangat sulit bahkan hampir tidak bisa di cegah. Hal itu juga disebabkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mempermudah bagi pengguna atau pecandu narkoba untuk mendapatkan narkoba.Bahkan narkoba dapat diperoleh dengan mudah di sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk, dan lain sebagainya. Hal itu membuat para pelajar juga menggunakan narkoba karena kemudahan memperolehnya yang sejatinya pelajar adalah generasi muda penerus bangsa, tetapi mereka merusak dirinya sendiri dengan narkoba.

Selain itu, hal yang melatarbelakangi seseorang mengedarkan narkoba atau menjadi pengedar narkoba yaitu karena himpitan ekonomi. Sangat miris jika melihatnya, karena kondisi yang seperti ini para pelajar yang sejatinya adalah sebagai generasi penerus bangsa merusak dirinya dengan menyalahgunakan narkoba. Padahal pelajar adalah aspek penting dalam perbaikan, pembangunan, dan pengembangan bangsa ini. Tetapi hal itu tidak diperhatikan oleh banyak pihak. Seharusnya para pelajar di dorong agar tidak terjerumus ke dalam lembah narkoba, dan jika sudah dalam penaruh narkoba harus dibantu agar lepas dari jerat narkoba.

Para pelajar adalah aset bangsa ini untuk kemajuan di segala bidang. Bukan hanya pendidikannya saja tetapi juga politik, sosial, ekonomi dan sebagainya. Karena pelajar sejatinya adalah generasi pemikir, maksudnya dengan pemikirannya dan tujuannya para pelajar ini akan membawa bangsa dan negaranya ke arah yang lebih baik. Tetapi sayangnya generasi penerud ini justru merusak dirinya dengan menggunakan narkoba.

Semua hal itu membuat ironis karena para pelajar selalu dibayang-bayangi oleh narkoba dan dirinya sulit lepas dari jerat narkoba. Banyak sekali faktor yang menyebabkan para pelajar ini menggunakan narkoba, faktor utama dan yang sangat berpengaruh adalah faktor keluarga. Selain itu, faktor dari linggungan juga mempengaruhi pelajar untuk menggunakan narkoba. Pada sisi lain, kemudahan untuk memperoleh narkoba ini juga sangat berpengaruh.

Maraknya narkoba sangat mempengaruhi mental, jiwa, kepribadian, dan pendidikan bagi pelajar di masa sekarang ini. Masa depan bangsa bergantung pada sikap dan kontribusi dari para pelajar sebagai generasi muda penerus bangsa, tetapi jika sikap dan mental generasi muda sudah di pengaruhi oleh narkoba yang sifatnya merusak, bukan hanya merusak fisik tetapi juga mental, akan jadi seperti apakah bangsa ini?

Maka kita seharusnya juga berpikir untuk memerangi, melawan, dan memberantas narkoba yang semakin meresahkan dan tidak berguna dan merusak mental generasi muda bangsa kita. Penyalahgunaan dan peredaran narkoba sebenarnya menimbulkan banyak dampak negatif dan merupakan masalah yang kompleks yang dapat mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara ini. Peran orang tua sangat penting dalam memberikan wawasan, perhatian dan segala yang dibutuhkan sang anak, sehingga tidak menyalahgunakan narkoba.


2. Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Menurut pendapat (Kurniawan,2008 pada worldhealth-bokepz.blogspot.com) narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya. Jadi, narkoba merupakan obat-obatan yang berbahaya jika dimasukkan ke dalam tubuh, dan dapat merusak sistem syaraf serta organ-organ yang lain bahkan kematian, zat yang terkandung dalam narkoba jika terus di konsumsi akan membuat kecanduan pemakainya.

Pada awalnya pelajar yang mencoba narkoba akan merasa itu tidak enak  bagi tubuhnya. Tetapi setelah itu, badan akan meminta dan mendorong pelajar itu untuk menggunakannya lagi. Hal itu yang sangat menyedihkan, karena jika sudah seperti itu pelajar akan kecanduan dan terus menerus menggunakan atau memakai narkoba. Sehingga lama kelamaan sistem syarafnya akan rusak. Efek lain yang akan di timbulkan, pelajar itu bisa saja mengalami depresi. Bahkan efek dari narkoba yang paling membahayakan adalah kematian. Karena sifat atau bahan-bahan yang terkandung dalam narkoba ini akan membahayakan jika tidak digunakan sesuai dosis.

Sejatinya ada beberapa bahan yang termasuk dalam golongan narkoba dan digunakan di dunia medis, yaitu morfin yang biasa digunakan dalam dunia kedokteran sebagai obat bius  untuk pasien yang akan di operasi. Tetapi semua itu masih dalam pengawasan dokter, sedangkan menggunakan narkoba tanpa pengawasan dokter itu menyalahi aturan.


3. Jenis-Jenis Narkoba yang Banyak Disalahgunakan oleh Para Pelajar

Narkoba mempunyai nama lain yaitu NAPZA singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika , dan zat adiktif lainnya. Dari semua zat atau bahan yang terkandung di dalam NAPZA, dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya terutama bagi kesehatan tubuh. Selain itu zatnya akan membuat penggunanya kecanduan (adiksi).      

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika. 

Zat yang terkandung dalam narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran, melemahnya ketajaman daya pikir otak, mengurangi hingga menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).

Narkoba yang sangat umum beredar di masyarakat yaitu nikotin. Bentuk nikotin yang paling umum yaitu tembakau yang penggunaannya dengan cara dihisap sebagai contoh yaitu rokok. Di lingkungan sekitar kita banyak sekali perokok berat yang sulit menghentikan kebiasaan merokoknya. Padahal sudah banyak sekali peringatan dan kampanye-kampanye tentang bahaya merokok, bahkan dalam bungkus rokok itu sendiri terdapat peringatan “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Tetapi masih saja perokok tidak menghentikan kebiasaan merokoknya termasuk juga oleh para pelajar.

Para pelajar pada awalnya merokok, yang kemudian mencoba tingkat yang lebih tinggi yaitu ganja. Ganja berasal dari tanaman yang disebut Kanabis sativa dan Kanabis indica yang dikeringkan. Ganja berbentuk daun kering berwarna cokelat gelap yang dipotong-potong kecil kemudian digulung, yang menyerupai tembakau. Penggunaannya juga dihisap seperti rokok. Zat kimiawi yang terkandung dalam ganja dapat mempengaruhi tingkah laku, perasaan, pengelihatan, dan pendengaran pemakainya. Ganja dapat membuat pemakainya berhalusinasi atau berkhayal yang tidak jelas tujuannya.

Setelah mencoba ganja yang dapat menimbulkan efek halusinasi, para pelajar mencoba jenis narkoba yaitu heroin, yang sejatinya heroin itu sulit untuk dihentikan. Heroin dalam kedokteran biasa dipakai sebagai obat bius yang penggunaannya juga di atur. Tetapi para pelajar justru menyalahgunakannya. Heroin dapat berbentuk butiran, serbuk, dan cairan. Heroin ini sangat kuat pengaruhnya, karena jika sekali mencoba heroin maka akan dengan mudah kecanduan dengan obat inidan akan terus menerus memakai obat tersebut, dan jika sudah kecanduan akan sulit sekali menghilangkan atau menghentihan pemakaian. Salah satu jenis heroin yang disalahgunakan dan sangat dikenal masyarakat yaitu putaw. Putaw berasal dari kerak heroin pemakaiannya biasanya dengan cara disuntikkan dan disedot dari bong yang dibakar (darg).

Ada lagi jenis narkoba yAng penggunaannya dihisap yang sering disalahgunakan oleh para pelajar yaitu kokain. Kokain adalah zat yang di ambil dari pohon kako atau tanaman belukar yang berbentuk serbuk putih. Rasanya agak pahit, dan bila diletakkan di ujung lidah akan terasa tebal.

Salah satu jenis narkoba lainnya yang sering disalahgunakan yaitu ekstasi yang penggunaannya dengan cara di telan. Di dalam masyarakat ektasi biasa disebut dengan “inex”. Ekstasi biasanya berbentuk pil, tablet, atau kapsul yang bila digunakan akan menimbulkan perubahan perilaku, perasaan atau emosi, dan kesadaran bagi sang pemakai, karena zat tersebut dapat merusak sistem syaraf.

Jenis narkoba yang sangat berbahaya berikutnya yaitu shabu-shabu. Jenis narkoba ini berbentuk kristal, tidak berwarna dan tidak berbau. Penggunaanya dengan cara di bakar kemudian dihisap asapnya, dapat pula dihirup. Shabu-shabu inilah yang paling utama dapat menyebabkan kematian bagi pemakainya.

Selain itu ada  pula zat adiktif yang tergolong dalam narkoba yaitu miras singkatan dari minuman keras yang di dalamnya terkandung alkohol yang memabukkan. Dan masih banyak lagi narkoba yang disalahgunakan oleh para pelajar (lihat uraian lengkap tentang narkotika pada Aulia, 2007).


4. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba oleh Para Pelajar

Penyalahgunaan narkoba oleh para pelajar dipeengaruhi oleh banyak faktor, (seperti yang di ungkapkan Yatim, 1991). Faktor penyebabnya yaitu kepribadian, mayoritas pemakai narkoba mempunyai kepribadian yang lebih tertutup dibandingkan dengan bukan pemakai narkoba. Selsin itu orang yang berkepribadian lemah, mudah kecewa, dan tidak mampu menerima kegagalan, maka kemungkinannya untuk tergelincir menjadi pemakai akan lebih mudah dibandingkan orang orang yang mempunyai kepribadian kuat, tahu mana yang benar mana yang salah, berani mengatakan tidak, dan tidak tergantung pengaruh orang lain.

Faktor utama yang menyebabkan para pelajar menyalahgunakan narkoba yaitu kurangnya landasan agama di dalam keluarga, sehingga iman kurang teguh dan mudah tergiur untuk menggunakan narkoba. Apalagi karena pengaruh lingkungan sekitar. Selain itu, pada awalnya para pelajar hanya ingin coba-coba saja, yang berawal dari coba-coba tersebut sehingga para pelajar tersebut menjadi pecandu narkoba. Mereka ingin diakui atau diterima dalam kelompoknya, sebagai cotoh ada sekumpulan orang atau genk yang di dalamnya adalah para pengguna narkoba, sehingga mereka mencoba menggunakan narkoba agar diterima di dalam anggota kelompok tersebut tanpa memikarkan bahwa perkumpulan tersebut tidak baik. Berawal dari situlah mereka menjadi pecandu narkoba.

Para pelajar mencontoh orang lain atau bisa jadi bintang idolanya, sehingga mereka ingin menjadi dan meniru tingkah laku bintang idolanya. Mereka awal mulanya coba-coba dan ingin dikenal seperti bintang idolanya, tetapi mereka justru menjadi pecandu narkoba. Mereka ingin lari dari masalah yang sedang mereka hadapi, sebagai contoh ketika mereka dalam keadaan stress dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, dan ia tidak berusaha mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalahnya tetapi justru memakai narkoba. Karena bagi mereka memakai narkoba dapat menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi. Pelajar yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis lebih riskan terhadap penyalahgunaan narkoba, karena dia merasa kurang nyaman berada di lingkungan keluarga yang seperti itu dan merasa kurang di perhatikan oleh orang tuanya, jadi ia melampiaskan kegundahannya dengan menggunakan narkoba.

Pelajar yang ingin bersenang-senang dan berfoya-foya, tidak ingin menghadapi kesulitan yang dan hidup yang di alami, karena mereka berpikir lebih baik bersenang-senang daripada harus menghadapi proses hidup yang mungkin bagi mereka semua itu menyengsarakan. Mereka menganggap bahwa memakai narkoba itu adalah hal yang menyenangkan tanpa memikirkan efek yang akan ditimbulkan di kemudian hari. Padahal narkoba hanyalah kesenangan sesaat yang dirasakan dan akan membuat menyesal di kemudian hari.


5. Fakta Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar

Pada masa sekarang ini, angka penyalahgunaan narkoba oleh kalangan pelajar sangat memprihatinkan. Berdasarkan hasil survei dari Badan Narkotika Nasional (BNN)menunjukkan, angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar mencapai 4,7 persen dari jumlah pelajar dan mahasiswa atau sekitar 921.695 orang (Kompas, 13/5).

Lihat kasus (misal kasus tewasnya beberapa artis karena menggunakan narkoba, Kompas, 24/07/1997). Beberapa artis di Indonesia diketahui atau dinyatakan menggunakan narkoba, salah satunya di sekujur urat syarafnya dipenuhi oleh morfin atau putaw. Bahkan salah satu lagi di antaranya ditemukan di kamar tidurnya dalam kondisi tidak bernyawa. Sejak tahun 70-an putau sudah beredar di Indonesia dan hingga saat sekarang ini keberadaannya sangat mudah untuk ditemukan atau didapatkan.

Jumlah pecandu narkoba yang mendapatkan terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia, berdasarkan data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tahun 2010 sebanyak 17.734 orang.Jenis narkoba yang paling banyak digunakan oleh pecandu yang mendapatkan terapi dan rehabilitasi adalah jenis heroin sebanyak 10.768 orang, ganja 1.774 orang dan sabu-sabu sebanyak 984 orang. Selebihnya, umumnya menggunakan alkohol, MDMA, amphetamine lain serta benzodiazepine (dapat dibaca di Kompas, 13/5). Dari jumlah yang semakin banyak itu, kita juga perlu ikut untuk mengurahi jumlah dari pengguna narkoba. Terutama membebaskan remaja dari jerat narkoba.

Banyak sekali remaja yang tertangkap pada saat memakai narkoba, dan banyak diantaranya adalah pelajar yang masih aktif sekolah. Hal itu seharusnya dapat dijadikan suatu pembelajaran agar para pelajar tidak memakai narkoba.

Berdasarkan data, sejumlah pengguna narkoba adalah murid-murid SD. Dalam lima bulan terakhir, antara Januari sampai Mei 2003, di Jakarta Utara sudah ditangkap 30 pelajar SD yang menggunakan obat-obatan berbahaya itu (Kompas, 13/5). Kondisi itu sangat ironis jika kita tahu sebenarnya remaja atau pelajar itu sendiri adalah generasi penerus bangsa yang sejatinya dia belajar atau bersekolah, tetapi mereka justru terjerat oleh narkoba yang itu merusak dirinya.


6. Tanda-Tanda Pelajar yang Memakai Narkoba

Pelajar yang memakai atau menggunakan narkoba, sangat terlihat dan nampak, terutama dari fisiknya yang berubah pula. Selain itu jika pelajar menggunakan mental dan jiwanya akan terganggu, karena narkoba sangat mempengaruhi sistem syaraf. Berikut ini adalah tanda-tanda pelajar yang mamakai atau menggunakan narkoba, baik tanda fisik, psikis, dan perilaku. Pertama, pengguna narkoba berat badannya akan menurun drastis. Selain itu, buang air besar dan kecil kurang lancar, (uraian lebih lengkap pada Thaha, 2006).

Tanda dari fisik dan psikologisnya yaitu sering berbohong dan ingkar janji. Selalu membangkang bila ditegur atau dimarahi.Kepala terasa pusing dan persendian terasa nyeri. Sering sakit perut tanpa ada penyebabnya, tidak nafsu makan, tidur tidak nyenyak dan merasa terus gelisah, datang dan pergi tanpa ada aturan, seenaknya sendiri. Selain itu suka berbicara kasar, tangan berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk, itu dikarenakan akibat suntikan, muka pucat dan wajah nampak lesu, acuh tak acuh, jorok dan sebagainya.


7. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja

Banyak pelajar yang menggunakan narkoba, tetapi mereka tidak memperhatikan dari segi aspek kesehatan yang sebenarnya narkoba itu sangat berbahaya, dan apabila sudah pada tingkat lanjut, resikonya adalah kematian.

Berikut ini adalah dampak dari peyalahgunaan narkoba oleh kalangan pelajar yaitu terjadi gangguan pada sistem syaraf dan sistem kerja jantung, serta pembuluh darah. Kepercayaan dirinya akan berkurang, apatis, mudah mengkhayal, terlalu mudah curiga terhadap orang lain. Pada kondisi fisiknya, sering mual-mual, sakit kepala, suhu tubung meningkat, sehingga badan terasa lemas. Hal ini yang sangat membahayakan yaitu dapat terjangkit virus HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik.

Pada kondisi psikologisnya pengguna narkoba ini akan mengalami gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya. Dapat di masukkan ke dalam jeruji besi atau penjara karena terlibat kasus narkoba. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal. Dampak yang paling klimaks yaitu kematian. Selain itu, 9uraian lebih lengkap ada dalam Yatim, 1991).


8. Cara Penanggulanggan Penyalahgunaan Narkoba Oleh Para Pelajar

Penyalahgunaan narkoba oleh para remaja memang membuat kita semua prihatin dengan semua itu, maka perlu penanggulangan agar tidak terus menerus para pelajar menyalahgunakan narkoba.

Untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh para pelajar pada awalnya kita harus melakukan pendekatan dengan mereka dengan cara. Penerimaan, maksudnya walau bagaimanapun keadaan merekan kita tetap harus menerima walaupun merekan seorang pecandu naroba sekalipun. Yang kedua yaitu dialog, melakukan dialog dengan mereka yang menyalahgunakan narkoba, dan satu hal yang sangat penting yaitu anggaplah mereka seperti keluarga kita sendiri dan jangan sekali-sekali merendahkan mereka.

Mendorong mereka menerima tanggung jawab, yaitu kita mencoba membuat mereka mempunyai tanggung jawab, melakukan perjanjian dengan mereka apa yang mereka lakukan harus bisa mereka pertanggungjawabkan. Membiarkan konsekuensi yang terjadi, apabila mereka di hukum karena perbuatan mereka biarkan saja, karena dengan itu mereka akan belajar dari itu, mereka akan merenungkan apa kesalahan dia dan apa yang akan dia lakukan untuk ke depannya agar lebihbaik dan tidak terjerumus lagi dalam lembah hitam narkoba.


9. Kesimpulan

Berdasarkan paparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa narkoba merupakan obat atau bahan berbahaya yang dapat membuat penggunanya kecanduan dan mempengaruhi kesehatan tubuh dan dapat merusak sistem saraf. Banyak sekali pelajar yang tergiur untuk menggunakan narkoba, tanpa memikirkan bahaya yang akan dirasakan di kemudian hari, mereka menganggap narkoba adalah suatu yang menyenangkan. Hal itu juga karena pengaruh dari orang tua, terutama para pelajar yang hidup di keluarga yang kurang harmonis ia akan lebih mudah tergiur untuk menggunakan narkoba. Selain itu, pendidikan agama di dalam keluarga sangat penting agar pelajar mempunyai iman yang kuat dan dapat menghindari narkoba.

Selain karena faktor orang tua, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi bagi pelajar terjerat dalam belenggu narkoba, karena lingkungan adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan para pelajar itu sendiri. Maka penanaman kepribadian yang berkarakter baik harus diberikan kepada pelajar, agar dalam pergaulannya ia mempunyai kepribadian yang kuat dan dirinya dapat menghindarkan diri dari pengaruh narkoba serta dapat tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Selain itu hukum yang menjerat pengguna dan pengedar narkoba harus benar-benar dilaksanakan dengan baik, dan mereka yang telah melanggar hukum tersebut di hukum yang seberat-beratnya supaya mereka jera sehingga mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama dan akan bersikap lebih baik dari sebelumnya. Jadi permerintah, orang tua, masyarakat, juga kita semua harus ikut turut serta dalam program penanggulangan dan pemberantasan narkoba, sehingga negara kita bisa lepas dari jerat narkoba dan para remaja sebagai generasi muda penerus bangsa akan membangun bangsa yang akan maju.


Daftar Pustaka

Aulia, Zahra. (2007). Jangan Pernah Tergoda Narkoba. Semarang: PT Begawan Ilmu.
Kompas. (1997). “Ancaman “Putaw” Bagi Generasi Muda”. Kompas. 24 Juli.
Kompas. (2013). “4,7% Pelajar-Mahasiswa Pakai Narkoba”. Kompas. Mei
Thaha, Idris. (2006). Narkoba?! Nggak, Dong!. Jakarta: Prenada.
Worldhealth. (2012). “Pengertian Narkoba Menurut Pakar Kesehatan” diunduh dari (http://worldhealth-bokepz.blogspot.com/2012/04/pengertian-narkoba-menurut-pakar.html), pada 6 November 2013.
Yatim, D. I. (1991). Kepribadian, Keluarga, dan Narkotika. Ja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar