Senin, 30 Desember 2013

Bahaya Kerokan Bagi Kesehatan



OLEH :FAIZATIN NAFIAH
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN,UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


ABSTRAK
Kerokan sudah di kenal di masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu. Ternyata kerokan yang di yakini ampuh sebagai penyembuh masuk angin mempunyai berbagai efek,dari efek positif maupun negatif. Pada dasarnya kerokan sendiri adalah proses menggosokkan benda tumpul pada permukaan kulit dengan pelicin dengan tujuan untuk mengeluarkan angin. Di yakini semakin merah yang di kerok maka semakin banyak angin. Namun,efek merah tersebut karena terjadi inflamasi. Jika di lakukan terlalu sering maka pori-pori semakin membesar dan rentan terhadap penyakit. Dan juga pembuluh kapiler yang berada di bawah permukaan kulit dapat pecah. Perlu di ketahui jika merasakan kurang enak badan jangan langsung mengambil tindakan kerokan karena bisa jadi gejala masuk angin belum tentu masuk angin. Karena gejala jantung pun juga menyerupai gejala masuk angin. Berhati-hati dalam mengambil tindakan. Semua ada positif dan negatifnya.
Keyword : efek,bahaya,kerokan
1.PENDAHULUAN
Mungkin saya mengambil judul ini karena banyak masyarakat kita yang masih terbiasa kerokan atau bahkan kerokan menjadi andalan mereka ketika tidak enak badan. Padahal kerokan sendiri belum terbukti secara medis. Mereka melakukan itu karena mungkin masih mengikuti jaman dahulu. Memang setelah kerokan sendiri badan terasa lebih enakan tetapi pada dasarnya kerokan itu justru membuat tubuh lebih rentan terhadap suatu penyakit. Efek tersebut tidak langsung di rasakan. Namun,efek tersebut di rasakan di kemudian hari. Hal ini yang kurang di sadari masyarakat kita.  Mereka beranggapan kerokan adalah jurus jitu dalam menangani masuk angin karena hemat dan mudah di lakukan. Kerokan juga di yakini sebagai pertolongan pertama saat badan mulai terasa tidak enak.
Pengobatan tradisional ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya yang digunakan untuk menggosok bagian punggung. Selain benda tumpul, kerokan ini juga di barengi dengan mengoleskan cairan licin seperti minyak telon, minyak olive, minyak kelapa, atau lotion di permukaan kulit yang akan di kerok. Cairan licin ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok. (Deimon, 2013)
Ternyata Kerokan tidak hanya populer di indonesia, tetapi juga sering di lakukan oleh orang-orang di negara asia lainnya, seperti di Vietnam menyebut kerokan sebagai "cao giodi", sedangkan di Kamboja menyebutnya "goh kyol", bahkan di China yang terkenal dengan akupunturnya menyebut kerokan dengan sebutan "gua sua", namun bedanya orang China memakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan kepingan uang logam seperti yang umumnya dipakai oleh orang indonesia. (Deimon, 2013)
Kerokan ini pun dipercaya sebagai bukti nyata dalam perwujutan ilmu Einstein (E=MC2) yang menerangkan bahwa energi muncul karena pergesekan dua benda. Jika permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul dengan cepat, maka suhu panas dalan tubuh akan meningkat. Karena meningkatnya panas dalam tubuh, maka akan terjadilah perlebaran pembuluh darah sehingga oksigenasi menjadi lebih baik karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda. (Deimon, 2013)
Angin yang masuk ke badan umumnya mengakibatkan badan terasa pegal,nyeri,terkadang orang Jawa sendiri menyebutnya dengan “greges”. Nah,kerokan ini karena menggesekkan benda tumpul pada permukaan kulit ini meyebabkan pembuluh darah melebar dan hal ini yang menyebabkan oksigenasi menjadi baik. Pembuluh darah melebar karena jika menggesekkan benda tumpul di permukaan kulit kita dengan cepat akan menimbulkan panas dan panas itu yang menyebabkan oksigenasi. Dan juga terjadi inflamasi,inflamasi ini yang menyebabkan peredaran darah lancar dan yang membuat rasa nyeri atau pegal ini sedikit berkurang. Tubuh menjadi lebih ringan dan yang di anggap masyarakat ini sembuh. (Indah, 2011)
Masuk angin sendiri dapat di picu karena telat makan. Karena telat makan mengakibatkan kadar gula dalam darah rendah. Kondisi tersebut mengakibatkan keluar keringat dingin,kurang konsentrasi,dan sakit kepala. Orang-orang biasanya memberi pertolongan pertama dengan memberi teh manis hangat.  Kadar gula dalam teh manis tersebut yang dapat mengatrol kadar gula dalam darah. Namun,sebagian orang juga ada yang langsung melakukan kerokan. Padahal kerokan sendiri sebenarnya memperbesar pori-pori.Pada prinsipnya kerokan itu memasukkan sesuatu zat kedalam tubuh kedalam pori-pori. (kompas.com, 2012)
Ketika kerokan pinggiran uang logam saat terjadi pengerokan menggores permukaan kulit.Kondisi ini yang membuat panas tubuh berangsur turun. (kompas.com, 2012). Ketika pengerokan pingiran uang logam seperti pemijatan. Hal ini yang membuat rasa nyeri dan pegal berangsur hilang jika di sertai dengan istirahat yang cukup. Gejala masuk angin sendiri juga sama dengan gejala jantung. Seperti pusing,mual,dada terasa saki,demam. Jadi,kadang kita dengar orang masuk angin kemudian meninggal setelah kerokan. Masuk angin ini bukan termasuk penyakit melainkan gejala. (Masyoel, 2011)
Penyakit jantung koroner adalah terjadinya ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen dalam jantung. Keadaan ini dapat terjadi karena penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah (Curah Jantung),  peningkatan kebutuhan oksigen di miokard, spasme arteri koroner, faktor genetik/riwayat keluarga kandung, merokok, hipertensi, diabetes, usia. Penyebab yang sering terjadi karena faktor fisik dan emosi. Sifat sakitnya apakah nyeri dada yang dirasakan seperti dipukul, tertekan atau terbakar atau tertimpa beban berat. Nyeri dada dirasakan menjalar ke bahu, punggung, rahang, leher, epigastrium dan lengan kiri. Gejala dan tanda rasa sakit disertai dengan mual, muntah, keringat dingin, berdebar-debar dan sesak. Pengelompokkan lamanya nyeri dada, bila nyeri dada dirasakan lebih dari 20 menit hal ini mengarah pada terjadinya kerusakan otot jantung atau kemungkinan dapat terjadinya kematian jaringan (nekrosis) dimana otot jantung tidak dapat lagi terselamatkan atau irreversible. (Masyoel, 2011)
Prinsip kerokan menurut Dr. Koosnadi Saputra, Sp.R, akupunkturis klinik, mirip prinsip pemanasan dengan menggunakan moxa yang sering dipakai saat jarum akupunktur ditusukkan pada tubuh untuk mengatasi masuk angin. Prinsip ini juga tidak jauh berbeda dengan model terapi kop yang biasanya menggunakan alat seperti tanduk, gelas, karet, tabung bambu dan lain-lain. Di negeri asal teknik akupunktur, model terapi ini sudah resmi dipakai sebagai sarana penyembuhan. (Forumviva.co.id, 2011)
Menurut Mochtar Wijayakusuma, putra Hembing Wijayakusuma yang juga seorang akupunkturis, penelitian mengapa kerokan memiliki efek menyembuhkan juga pernah dilakukan di Universitas Ghuan Thou, sebuah universitas terkenal di Cina. (Forumviva.co.id 2011)
2.EFEK KEROKAN
            Selama ini kerokan yang masih banyak di lakukan masyarakat pada dunia medis ini tidak di sarankan. Namun,sebenarnya kerokan sendiri juga mempunyai efek positiv dan efek negatif. Efek positiv sendiri baik bagi tubuh. Walaupun kerokan termasuk ampuh dalam mengusir gejala masuk angin,namun terdapat bahaya yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan menjadi lebih sakit. Bahaya ini memang tidak langsung berdampak  pada tubuh kita melainkan akan kita rasakan dikemudian  hari.
Ø  Efek Positif
-Tidak merusak
Dengan terlalu sering kerokan muncul anggapan kulit rusak,pori-pori melebar,pembuluh darah pecah. Tetapi menurut penelitian yang ada dengan kerokan tidak ada kulit yang rusak ataupun pembuluh darah yang pecah. Tetapi terjadi pori-pori yang melebar. Melebarnya pori-pori ini justru membuat aliran darah lancar dan suplai oksigen dalam darah jadi meningkat. Sehingga kulit ari juga akan terlepas seperti halnya saat luluran.
-Meningkatkan Endorfin
            Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Dengan adanya peningkatan endorfin ini membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat. Selain itu kerokan menyebabkan kadar prostaglandin atau yang menyebabkan pegal-pegal pada tubuh menjadi turun. Prostaglandin adalah senyawa asam lemak yang antara lain berfungsi menstimulasi kontraksi rahim dan otot polos lain serta mampu menurunkan tekanan darah, mengatur sekresi asam lambung, suhu tubuh, dan memengaruhi kerja sejumlah hormon. (sahabathawa.com, 2013)
Ø  Efek Negatif
-Mengakibatkan kontraksi dini
            kontraksi pada rahim. Jadi bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang melakukan kerokan karena bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin Saat dikerok akan terjadi Infamasi. Apabila tubuh menolak reaksi Inflamasi ini ,maka maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang disebut “Cytokines” yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh.  Zat Cytokines ini akan memicu pelepasan Prostaglandin yang bisa menyebabkan tersebut.
-Masuknya bakteri dan virus
            Ketika  mengerok atau mengerik tubuh, maka pori-pori kulit akan terbuka lebar, nah pada saat pori-pori terbuka dan membesar akan memudahkan angin masuk kembali ke tubuh dengan membawa bakteri dan virus kedalam tubuh. Efeknya tidak akan terasa secara langsung tetapi sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Ketika seseorang sering kerokan maka pori pori kulit yang melebar akan mempermudah masuknya bakteri dan virus. (sahabathawa.com, 2013)
             Masuk angin memang bukan penyakit berbahaya. Namun, bila sudah parah, virus mudah masuk tubuh. Untuk pencegahan bisa diatasi salah satunya dengan kerokan. Kebanyakan orang Eropa mengatasi gejala flu (common cold) seperti pegal linu, perut kembung, batuk-pilek, pusing, sakit kepala, demam, meriang, dll, dengan makan sup panas, minum obat flu yang bisa didapat di toko-toko obat, lalu tidur berbungkuskan selimut.
2.Tips Kerokan
            Ketika obat-obatan sudah tidak mampu lagi mengobati sakit anda, cobalah pengobatan alternatif yang sudah dipercaya selama berabad-abad oleh nenek moyang kita, kerokan atau kerikan (selanjutnya akan disebut kerokan). Yang di yakini berkhasiat namun belum juga terbukti secara medis. (smallcrab.com, 2012)
Alat dan Bahan :
 Untuk memulai kerokan, alat yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :1. Zat penghangat, bisa berupa balsem gosok, rheumason atau minyak kayu putih. Untuk anak kecil (balita) sebaiknya gunakan bawang merah, 2. Koin untuk pengerok. Sebaiknya gunakan uang Rp 100 lama, 100 kuningan (yang katanya ada campuran emas), atau 500 kuningan. Hindari menggunakan koin yang berbahan alumunium (koin mata uang baru), karena memiliki sisi yang tajam, 3. Tissue, atau lap untuk membersihkan koin saat kerokan, 4. Tempat yang bersih, lapang, dan nyaman untuk berbaring. (smallcrab.com,2012)
Persiapan Kerokan : 1. Usahakan tubuh pasien dalam keadaan bersih, 2. Orang yang mau dikerok ditidurkan telungkup, usahakan dalam posisi senyaman mungkin, 3. Aktifkan sarana hiburan, hal ini akan sangat membantu mengurangi kebosanan saat mengerok/dikerok. (smallcrab.com, 2012)
Proses Kerokan : 1. Untuk mempersiapkan tubuh, agar tidak kaget saat dikerok, usapkan minyak gosok ke punggung terlebih dahulu, 2. Mulailah mengerok dari punggung kanan, diawali dari 4-5 cm sebelah kanan tulang belakang ke arah luar. Arah pengerokan mengikuti tulang rusuk, menghasilkan garis melengkung, 3. Koin agak ditekan, jangan terlalu kuat dan jangan terlalu lemah, yang sedang-sedang saja. Lakukan berulang-ulang dengan arah yang sama, 4. Lanjutkan dengan bagian kiri yang sejajar dengan kerokan yang dilakukan di nomer 2 , Keterangan: saat kerokan ini, kadang-kadang daki terkumpul di ujung koin Gunakan tisu atau handuk untuk membersihkannya, 5. Ulangi langkah tersebut, sekitar 2-3 cm dibawah kerokan sebelumnya. Usahakan tetap pada daerah diantara tulang rusuk. Begitu seterusnya sampai ke bawah. (smallcrab.com, 2012)
Setelah Kerokan :1. Usapkan lagi minyak gosok ke punggung, gunakan handuk untuk membersihkan sekaligus memijat punggung, 2. Jangan mandi karena pori-pori yang terbuka dapat membuat semakin tidak enak badan, 3. Minumlah minuman yang hangat, 3. Gunakan baju yang hangat dan nyaman, 4. Tidur. (smallcrab.com, 2012)
3.Khasiat Kerokan
            Kerokan di yakini dapat meningkatkan aliran darah di permukaan kulit yang dapat mempermudah pengeluaran angin jahat. Semakin merah tubuh yang di kerok di percaya semakin banyak pula angin yang mengendap di dalam tubuh. Namun, pada dunia medis kerokan merupakan metode yang membuka atau melebarkan pembuluh darah kulit dan membuat darah mengalir kembali setelah sebelumnya menguncup akibat terpapar hawa dingin. Dan warna merah sendiri setelah kerokan itu terjadi akibat pembuluh kapiler di bawah kulit pecah. Orang yang sering melakukan kerokan maka akan kecanduan karena ketika kerokan tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang bisa mengurangi nyeri otot. Saat kerokan pun ada teknik seperti pemijatan. Hal ini dapat memperpanjang otot-otot yang semula memendek karena peradangan. Itulah yang dapat mengurangi rasa pegal. (neomisteri.com, 2012)
            Dengan cara itu saraf penerima rangsang di otak akan menyampaikan rangsangan yang menimbulkan efek memperbaiki titik-titik meridian pada tubuh. Arus peredaran darah yang lancar juga dapat membuat imunitas tubuh meningkat. Pada taraf normal kerokan penderita masuk angin akan merasa nyaman karena telas melepaskan hormon endorfin. Prinsip kerokan sebenarnya tidak  jauh beda dengan akupuntur yang menancapkan jarum pada tubuh.  Prinsip kerokan adalah meningkatkan temperatur dan energi pada tubuh yang dikerok, peningkatan energi ini dilakukan melalui perangsangan kulit tubuh bagian luar. Dengan kerokan itu akan menipiskan kulit dan mendekatkan pembuluh-pembuluh darah kecil dengan udara dipermukaan tubuh.  Maka kekurangan zat asam dapat dipenuhi di udara yang memang mengandung zat asam dan kelebihan zat asam arang dapat dibuang. (indah, 2011)
4.Kesimpulan
            Jadi,kerokan yang menjadi tradisi sejak jaman dahulu mempunyai efek positif dan negatif. Meskipun banyak yang beranggapan bahwa kerokan tidak di anjurkan menurut medis. Namun,ada juga yang menyebutkan bahwa kerokan juga bagus. Tetapi yang perlu di ingat kerokan jangan di sekitar leher karena dapat memicu stroke. Dan juga kerokan jangan terlalu sering karena akan membuat pembuluh kapiler yang berada di bawah permukaan kulit pecah. Dan juga beberapa penyakit juga gejalanya seperti masuk angin mual,mutah,pusing,dada terasa sesak belum tentu masuk angin. Gejala penyakit jantung pun menyerupai masuk angin. Sering kita dengar orang masuk angin meninggal setelah di kerok. Penyebabnya mungkin pihak keluarga tidak menyadari bahwa itu sebenarnya penyakit jantung bukan masuk angin. Jika kerokan di lakukan secara terus menerus dapat mengakibatkan kulit menjadi tipis,pori-pori membesar,pembuluh darah pecah. Kerokan selain berkhasiat juga dapat menimbulkan beberapa masalah. Kerokan mudah di lakukan dan tentunya hemat di kantong. Sekarang ini tidak hanya orang dewasa bahkan anak-anak pun juga sering di kerok. Bedanya kalau orang tua menggunakan benda tumpul kalau anak-anak menggunakan bawang merah. Sebenarnya jika dari kecil tidak di biasakan untuk kerokan kemungkinan dewasa juga tidak terbiasa kerokan. Kebiasaan terjadi karena di lakukan sejak kecil.Sekarang pun bayi-bayi juga terkadang sudah di kerok dengan bawang merah. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa kerokan dapat memperpendek usia. Tapi pada kenyataannya nenek-nenek kita pada jaman dahulu juga melakukan kerokan alhamdulillah juga berumur panjang. Untuk masalah penyakit,umur itu urusan yang Maha Kuasa. Kita sebagai manusia hanya mampu berdo’a dan berusaha. Jadi,untuk pengobatan silahkan untuk memilih yang tradisional atau medis semuanya insya Allah berkhasiat namun pilih lah yang prosesnya tidak terlalu banyak merugikan dan pikirkan dampak yang akan terjadi di kemudian hari. Jangan hanya memikirkan biaya yang hemat tetapi pikirkan kesehatan yang lebih dalam.


           
DAFTAR PUSTAKA
Deimon. (2013). “Khasiat dan Efek Samping Kerokan Ketika Masuk Angin” diunduh dari (http://deimon.pun.bz/khasiat-dan-efek-samping-kerokan-ketika.xhtml), pada 06 November 2013.
Forumviva. (2011). “Tips Masuk Angin dengan Kerokan” diunduh dari (http://forum.viva.co.id/kesehatan/111643-tips-masuk-angin-dengan-kerokan.html), pada 07 November 2013.
Indah. (2011). “Khasiat dan Bahaya Kerokan” diunduh dari (http://www.beritaunik.net/unik-aneh/khasiat-dan-bahaya-kerokan.html), pada 10 November 2013.
Kompas. (2012). “Inilah yang Terjadi Saat Anda Masuk Angin dan Lalu Kerokan” diunduh dari (http://forum.kompas.com/kesehatan/219768-inilah-yang-terjadi-saat-anda-masuk-angin-dan-lalu-kerokan.html), pada 09 November 2013.
Neomisteri. (2012). “Menguak Manfaat Pengobatan Kerokan” diunduh dari (http://neomisteri.com/2012/07/menguak-manfaat-pengobatan-kerokan/), pada 09 November 2013.
Masyoel. (2011). “Kerokan Bahaya Bagi Penderita Gangguan Jantung” diunduh dari (http://juzmanggis.wordpress.com/2011/02/21/kerokan-bahaya-bagi-penderita-gangguan-jantung/), pada 06 November 2013.
Sahabathawa. (2013). “Positif dan Negatif kerokan” diunduh dari (http://sahabathawa.com/positif-dan-negatif-kerokan/), pada 07 November 2013.
Smallcrab. (2012). “Cara Kerokan yang Baik” diunduh dari (http://www.smallcrab.com/kesehatan/138-cara-kerokan-yang-baik), pada 08 November 201

3 komentar: